Ibu Kota Baru Indonesia
Pemindahan ibu kota ini tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Pada 26 Agustus
2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ibu kota baru akan dibangun
di wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur.
·
Lokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten
Kutai Kartanegara
Pada pengumuman yang
disampaikan hari ini, Presiden Jokowi mengatakan bahwa lokasi Ibu Kota baru
yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian
Kabupaten Kutai Kartanegara. Keduanya merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi
Kalimantan Timur. Menurut Jokowi, keputusan tersebut diambil setelah pemerintah
melakukan kajian yang mendalam dan mengintensifkan studi selama tiga tahun
terakhir.
Sejauh ini, Provinsi
Kalimantan Timur memang disebut-sebut sebagai kandidat paling kuat untuk jadi
Ibu Kota baru. Nah, sekarang terjawab sudah rasa penasaran masyarakat akan
lokasi yang akan jadi Ibu Kota baru.
·
Lahan yang disiapkan 180.000 hektare
Pemerintah menyiapkan lahan seluas total 180.000
hektare untuk dikembangkan jadi Ibu Kota baru. Namun, pada tahap awal, lahan
yang akan dipakai hanya seluas 40.000 hektare. Dengan kata lain, kawasan induk
yang akan dikembangkan mulai dari 40.000 hektare terlebih dahulu. Pemerintah
menegaskan tak akan menganggu hutan lindung pada proses pembangunan Ibu Kota
baru.
Secara umum, Kabupaten Penajam Paser Utara sendiri luasnya
3.333,06 km². Sementara luas Kabupateng Kutai Kartanegara mencapai sebesar
27.263,10 km².
·
Memakan biaya Rp466 triliun
Kebutuhan dana untuk pemindahan Ibu Kota adalah Rp466
triliun. Sebanyak 19 persen dari jumlah tersebut nantinya akan berasal dari APBN.
Sementara sisanya akan menggunakan pendanaan dari investasi swasta dan BUMN.
Dana sebanyak itu diperlukan untuk membangun gedung,
mulai dari gedung legislatif, yudikatif, dan eksekutif, gedung istana negara,
serta bangunan strategis TNI/Polri. Selanjutnya, rumah dinas untuk ASN dan
TNI/Polri, sarana pendidikan, sarana kesehatan dan lembaga pemasyarakatan.
Selain itu, biaya tersebut akan dipakai untuk
menyediakan sarana dan prasarana jalan, air minum, telekomunikasi, listrik,
drainase, pengolah limbah, dan sebagainya. Selanjutnya adalah biaya untuk
pengadaan lahan.
·
Lokasi baru minim risiko bencana
Terdapat beberapa alasan pemindahan Ibu Kota ke
Provinsi Kalimantan Timur. Kalimantan Timur dinilai sebagai wilayah yang minim
risiko bencana. Bencana yang dimaksud mulai dari bencana bencana banjir, gempa
bumi tsunami, kebakaran hutan, dan gunung berapi.
Alasan lainnya karena lokasinya di tengah-tengah
Indonesia. Kalimantan Timur juga dekat dengan kota yang berkembang yaitu
Balikpapan dan Samarinda.
·
Jakarta tetap jadi pusat bisnis
Meski Ibu Kota akan dipindahkan, Jakarta akan tetap
menjadi prioritas pembangunan. Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis,
perdagangan, serta jasa berskala regional dan global.
Artinya, yang dipindahkan hanyalah pusat pemerintahan
saja. Hal seperti ini sudah pernah dilakukan beberapa negara lain di dunia dan
berhasil. Misalnya saja Amerika Serikat yang memiliki pusat bisnis di New York
dan pusat pemerintah di Washington DC.
Comments
Post a Comment