JANGAN MARAH
Jangan Marah..menurut Imam Nawawi dalam hadits Arbaun
An- Nawawiyah
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu
berkata, seorang lelaki berkata kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau
menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang
permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu)
menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no.
6116]
Maksud “jangan marah” ada dua makna:
1.
Menahan diri ketika ada sebab yang membuat
kita marah, sampai kita tidak marah.
2.
Jangan sampai melakukan kelanjutan dari
marah. Jika ada yang mau marah hingga mau mentalak istrinya, maka kita katakan,
“Bersabarlah, tahanlah diri terlebih dahulu.”
·
Membaca ta’awudz, meminta perlindungan pada Allah dari godaan setan
Kenapa
sampai meminta tolong pada Allah agar dilindungi dari setan? Karena dalil-dalil
berikutnya akan terlihat jelas bahwa marah bisa dari setan. Maka kita
mengamalkan firman Allah dari ayat berikut,
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ
نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚإِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan
jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia
Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200)
Sulaiman
bin Shurod radhiyallahu ‘anhu berkata,
كُنْتُ جَالِسًا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَجُلاَنِ يَسْتَبَّانِ، فَأَحَدُهُمَا احْمَرَّ
وَجْهُهُ، وَانْتَفَخَتْ أَوْدَاجُهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: ” إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ،
لَوْ قَالَ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ“
“Pada
suatu hari aku duduk bersama-sama Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam sedang dua
orang lelaki sedang saling mengeluarkan kata-kata kotor satu dan lainnya. Salah
seorang daripadanya telah merah mukanya dan tegang pula urat lehernya. Lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya aku tahu satu
perkataan sekiranya dibaca tentu hilang rasa marahnya jika sekiranya ia mau
membaca, ‘A’udzubillahi minas-syaitani’ (Aku berlindung kepada Allah dari
godaan setan), niscaya hilang kemarahan yang dialaminya.” (HR Bukhari, no.
3282)
Juga ada hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu,
إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ
بِاللهِ ، سَكَنَ غَضْبُهُ
“Jika
seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, ‘A’udzu billah (Aku meminta
perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah marahnya.” (HR. As-Sahmi dalam
Tarikh Jarjan, 252. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1376)
·
Diam
marah
itu jika keluar bisa jadi keluar kata-kata yang tidak Allah ridhai. Ada yang
marah keluar kata-kata kufur, ada yang marah keluar kalimat mencaci maki, ada
yang marah keluar kalimat laknat, ada yang marah keluar kalimat cerai hingga
hal-hal sekitarnya pun bisa hancur. Kalau seseorang memaksa dirinya untuk diam
ketika akan marah, hal-hal yang rusak tadi tidak akan terjadi.
Ada
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika
salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh
Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi).
·
Berganti posisi
Dari
Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ
قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ، وَإِلاَّ فَلْيَضْطَجِعْ
“Bila
salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya
telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.”
(HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
·
Mengambil air wudhu
Dari
Athiyyah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ
وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ
بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
“Sesungguhnya
amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air.
Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu
Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
·
Ingat wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan janji beliau
Dari
Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى
أَنْ يُنَفِّذهُ دَعَأهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُوْرِ مَا شَاءَ
“Barangsiapa
menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di
hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia
inginkan.” (HR. Abu Daud, no. 4777; Ibnu Majah, no. 4186. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya hasan)
Dari
Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah
tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
“Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam
Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhi
alhamdulillah...
ReplyDelete